Okay, mungkin ini nggak ada kaitannya sama resep. Gw ngekos dan tinggal di apartemen selama 12 tahun terakhir (which is ngga ada dapur kecuali kompor mini dan microwave) dan jujur aja, gw hampir nggak bisa masak sama sekali waktu itu. Minggu kemaren, adik dan ponakan2 gw dateng and I was really disappointed that I did not prepare anything to dine. Akhirnya gw mesen makanan pesan antar di deket rumah. Rasanya lumayan enak, tapi harganya itu loh.. Seporsi sop buntut hampir seratus ribu dan cuman dapet 3 potong daging. WTF? A lesson learned. Kalau mau makan enak dan ngirit, sebaiknya gw ke pasar dan masak.
I do not think much about love, friendship, art, culinary, homemade is always better - and hype/brag about it when i cook. I am a newbie cook, I even still try to differentiate spices, and herbs. If it's tolerable, I will have it. If I think it's good, I'll write it as it is. Kadang gw takut makanan gw sebegitu nggak enaknya atau bikini orang lain sakit perut ha ha ha
Gw emang masih dalam tahap belajar masak. Adik, nyokap, oma dan tante gw sudah menekuni duni dapur ini jauh lebih dulu dan all of them are working woman. Jadi gak ada alasan sibuk lalu ngga bisa masak kalau udah ada dapurnya.
Why I write my recipes
Kalau gw masak, kadang cuman pakai feeling doang dan lupa nyatet. Walhasil kalau mau bikin improvement atau editing resep sebelumnya gw lupa. Mending gw post aja di blog, sekalian kalau ada yang mau ngasih masukan/diskusi/mungkin aja terinsipirasi sama resep di sini . Oke, percaya diri gw agak berlebihan. silahkan. Monggo. Nggak semua masakan disini mirip dengan masakan oma/tante/nyokap gw hehehe, dan gw akan bilang apa adanya.
0 komentar:
Post a Comment